Teknologi Pencarian Blackbox


Kapal riset Badan Penelitian dan Pengkajian Teknologi (BPPT), Baruna Jaya I adalah salah satu armada pencari Black Box AirAsia QZ8501. Kapal ini dilepaskan dengan membawa sejumlah peralatan canggih.

Pertama, sonar multibeam echosounder untuk memetakan permukaan di dasar laut. Kedua, Side Scan Sonar yang mirip dengan Multi Beam Echo Sonar. Lalu ada alat lain bernama Megato Meter atau alat deteksi logam. Dan juga membawa pinger locator.

"Pinger Locator, Gadget Mungil Pemburu 'Black Box" adalah alat untuk mencari blackbox, perangkat yang terbawa air yang digunakan untuk menemukan sonar "ping" dari locator beacon bawah air yang dipasang pada Perekam suara kokpit dan Perekam data penerbangan dipasang di pesawat komersial.  Mereka dapat menemukan pingers pada kedalaman hingga 20.000 kaki (6.100 m) di bawah air.


Locator dipasang di shell hidrodinamik, atau "ikan tow", dihubungkan dengan winch belakang kapal permukaan di daerah pencarian. Locator mendengarkan suara yang berasal dari suar atau "pinger". Setelah berada, suar dan perekam yang terpasang dapat diambil oleh para penyelam, kapal selam atau kendaraan yang dioperasikan jarak jauh (ROV), tergantung pada kedalaman. Sebuah model saat ini digunakan oleh Angkatan Laut Amerika Serikat adalah TPL-25, yang memiliki berat 70 pound (32 kg) dan panjang 30 inci (760 mm); umumnya ditarik pada 1-5 knot (1,9-9,3 km / jam).


Sistem ini terdiri dari ikan belakangnya, kabel derek, winch, unit daya hidrolik, generator, dan kontrol konsol topside, meskipun tidak semua komponen ini diperlukan pada setiap misi. Ikan derek membawa mendengarkan perangkat pasif untuk mendeteksi pingers yang secara otomatis mengirimkan pulsa akustik. Kebanyakan pingers mengirimkan setiap detik di 37,5 kHz, meskipun TPL dapat mendeteksi transmisi pinger antara 3,5 kHz dan 50 kHz pada setiap tingkat pengulangan.


Sumber :


Comments

Popular Posts