Konsepsi Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesusastraan
Pengertian Sastra dan Seni
Dari makna asalnya dulu, sastra meliputi segala bentuk dan macam tulisan yang ditulis oleh manusia, seperti catatan ilmu pengetahuan, kitab-kitab suci, surat-surat, undang-undang, dan sebagainya. Sastra dalam arti khusus yang kita gunakan dalam konteks kebudayaan, adalah ekspresi gagasan dan perasaan manusia.
Jadi, pengertian sastra sebagai hasil budaya dapat diartikan sebagai bentuk upaya manusia untuk mengungkapkan gagasannya melalui bahasa yang lahir dari perasaan dan pemikirannya.
http://tifany-tifa.blogspot.com/2010/10/pengertian-sastra-dan-seni.html
Bidang Seni Sastra
Seni sastra tidak hanya berhubungan dengan tulisan tetapi dengan bahasa yang dijadikan wahana untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu. Oleh karena itu, seni sastra bisa dibagi menjadi dua, yaitu:
a) Seni Sastra Tulis
Sesuai namanya, seni sastra tulis merupakan bentuk karya sastra yang dituangkan dalam bentuk tulisan, yaitu kombinasi huruf yang mempunyai makna atau arti. Banyak sekali jenis seni sastra tulisan yang berkembang di masyarakat, misalnya dalam bentuk prosa, puisi, cerita fiksi, dan essai.
b) Seni Sastra Lisan
Seni sastra lisan disampaikan dengan bahasa lisan , yaitu dengan dituturkan secara langsung kepada pendengar, dengan atau tanpa iringan musik tertentu.
http://tifany-tifa.blogspot.com/2010/10/pengertian-sastra-dan-seni.html
Peranan Sastra
Dalam berbahasa pun mulai memperlihatkan keseragaman berbahasa yang hampir kejakarta-jakartaan bahasanya. Selain itu sinetron juga memberikan efek bagi psikologis dan psikis penontonnya. Padahal sastra sebagai sebuah karya memiliki tidak hanya aspek rasionalitas, juga memiliki aspek emosional dan aspek afektif dalam setiap pemakaian bahasanya baik secara lisan maupun lisan.
Begitupun budaya sudah semestinya dalam salah satu unsurnya yang mampu memberikan sumbangan dalam pengembangan bahasa itu sendiri. Untuk itu perlu kiranya dilihat sejauh mana peranan sastra dan budaya dalam pengembangan bahasa, khususnya dalam karya-karya sastra. Sehingga kita dapat gambaran yang jelas peranan dari kedua hal tersebut.
http://bahren1979.wordpress.com/2008/07/31/peranan-sastra-dan-budaya-dalam-pengembangan-bahasa/
Hubungan Antara Sastra, Seni dengan Ilmu Budaya Dasar
Hubungan sastra dan seni dengan ilmu budaya dasar adalah sama-sama memiliki objek yang sama yaitu manusia. sama-sama mempelajari hubungan antar manusia melalui suatu komunikasi yang beraneka ragam macamnya. dan bayangkan jika manusia hidup tanpa seni. jika manusia hidup tanpa bisa menyalurkan ekspresi mereka. jika manusia tidak bisa berkomunikasi dengan manusia lainnya. maka akan menggangu kejiwaan atau psikologis manusia tersebut.
http://rrim.wordpress.com/2012/10/28/konsepsi-ilmu-budaya-dasar-dalam-kesusastraan/
Prosa
Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide.
Karena itu, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya.Prosa juga dibagi dalam dua bagian,yaitu prosa lama dan prosa baru, prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruhi budaya barat dan prosa baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun.
Prosa lama meliputi :
1. Hikayat
Contoh : Hikayat Hang Tuah, Kabayan, si Pitung, Hikayat si Miskin, Hikayat Indra Bangsawan, Hikayat Panji Semirang, Hikayat Raja Budiman.
2. Sejarah
Contoh : Sejarah Melayu karya datuk Bendahara Paduka Raja alias Tun Sri Lanang yang ditulis tahun 1612.
3. Kisah
Contoh : Kisah Perjalanan Abdullah ke Negeri Kelantan, Kisah Abdullah ke Jedah.
4. Dongeng
Contoh : Pak Pandir, Lebai Malang, Pak Belalang, Abu Nawas, dan lain-lain.
Prosa baru meliputi :
1. Roman
Roman terbentuk dari pengembangan atas seluruh segi kehidupan pelaku dalam cerita tersebut.
2. Novel
Contoh: Ave Maria oleh Idrus, Keluarga Gerilya oleh Pramoedya Ananta Toer, Perburuan oleh Pramoedya Ananta Toer, Ziarah oleh Iwan Simatupang, Surabaya oleh Idrus.
3. Cerpen
Contoh: Radio Masyarakat oleh Rosihan Anwar, Bola Lampu oleh Asrul Sani, Teman Duduk oleh Moh. Kosim, Wajah yang Bembah oleh Trisno Sumarjo, Robohnya Surau Kami oleh A.A. Navis.
4. Riwayat
Contoh: Soeharto Anak Desa, Prof. Dr. B.I Habibie, Ki Hajar Dewantara.
5. Kritik
Kritik adalah karya yang menguraikan pertimbangan baik-buruk suatu hasil karya dengan memberi alasan-alasan tentang isi dan bentuk dengan kriteria tertentu yang sifatnya objektif dan menghakimi.
6. Resensi
Resensi adalah pembicaraan / pertimbangan / ulasan suatu karya (buku, film, drama, dll.).
7. Esai
Esai adalah ulasan / kupasan suatu masalah secara sepintas lalu berdasarkan pandangan pribadi penulisnya.
Nilai-nilai dalam Prosa Fiksi
1. Prosa fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaannya pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalami sendiri peristiwa tersebut
2. Prosa fiksi memberikan informasi
Fiksi memberikan sedikit informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedi.
3. Prosa fiksi memberikan warisan cultural
Prosa fiksi dapat menstimulasi imaginasi dan warisan budaya bangsa.
4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Jadi, Lewat prosa fiksi sesorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman dengan banyak individu.
http://ulfamvn.blogspot.com/2012/10/3-konsepsi-ilmu-budaya-dasar.html
Contoh Karya Sastra
Malam Renungan
Kerlip lilin di hening malammu
menyinar kepak sang merah putih
di tengah renungmu
seulas senyum para pahlawan
hadir di tengah-tengahmu
lalu menetes air mata haru
ia hadir menyusupi segelintir jiwa
yang masih mempedulikanmu
menghormat dan mengangkat
nilai-nilaimu
kerlip lilin di malammu
membekas sinar untuk bangkit
memperjuangkan harkat dan martabat negerimu
http://sekolah.org/showthread.php?t=4596
Contoh Prosa
Legenda Batu Menangis
Di sebuah bukit yang jauh dari desa, di daerah Kalimantan, hiduplah seorang janda miskin dan anak perempuannnya. Anak gadis janda itu sangat cantik jelita. Namun sayang, dia memiliki perangai yang buruk. Gadis itu amat malas, tidak pernah membantu ibunya bekerja. Kerjanya hanya bersolek setiap hari.
Suatu
hari, anak gadis itu diajak ibunya turun ke desa untuk berbelanja.
Letak pasar desa itu amat jauh sehingga mereka harus menempuh perjalanan
yang jauh. Anak gadis itu berjalan melenggang dengan dengan memakai
pakaian yang bagus dan bersolek agar dikagumi kecantiknnya. Sementara,
ibunya berjalan di belakangnya sambil membawa keranjang dengan memakai
pakaian yang dekil. Karena mereka hidup ditempat yang terpencil, maka
tak seorang pun tahu bahwa kedua perempuan yang berjalan itu adalah ibu
dan anak.
Ketika
mulai memasuki desa, orang-orang desa memandangi mereka. Orang – orang
terpesona melihat kecantikan anak gadis itu, terutama pemuda desa.
Namun, saat melihat orang yang berjalan di belakang anak itu, sungguh
kontras keadaannya. Hal ini membuat orang bertanya-tanya.
Diantara orang yag melihat itu, seorang pemuda mendekati dan bertanya kepada gadis itu.
” Hai, gadis cantik. Apakah yang berjalan di belakangmu itu ibumu?”
Namun apa jawaban gadis itu?
“Bukan, “katanya angkuh.” Ia adalah pembantuku.”
Kedua ibu dan anak itu kemudian meneruskan perjalanan. Tak seberapa jauh, mendekat lagi seorang pemudadan bertanya kepada gadis itu.
”Bukan, bukan.”jawab gadis itu dengan mendongakkan kepalanya. ” Ia adalah budakku.”
Begitulah
setiap ada seseorang yang menanyakan perihal ibunya, selalu jawabannya
begitu. Pada mulanya mendengar jawaban putrinya yang durhaka itu, si ibu
masih bisa menahan diri. Namun setelah berulang kali didengarnya
jawaban yang sama, akhirnya si ibu yang malang itu tidak dapat menahan
diri. Si ibu berdoa :
”Ya Tuhan, hamba tak kuat menahan hinaan ini. Anak kandung hamba tega memperlakukan hamba seperti ini. Ya Tuhan, hukumlah anak hamba! Hukumlah ....”
Atas
kuasa Tuhan, perlahan-lahan tubuh gadis durhaka itu berubah menjadi
batu. Perubahan itu dimulai dari kaki. Ketika perubahan itu telah
mencapai setengah badan, anak gadis itu menangis dan memohon ampun
kepada ibunya.
”Oh, Ibu.Ibu Ampuni saya, ampunilah kedurhakaan anakamu selama ini. Ibu...Ibu...Ampuni anakmu.”
Anak
gadis itu terus meratap dan menangis memohon kepada ibunya. Akan tetapi
semua telah terlambat. Seluruh tubuh gadis itu akhirnya berubah menjadi
batu. Sekalipun menjadi batu, namun orang dapat melihat bahwa kedua
matanya masih menitikkan air mata., seperti sedang menagis.
Sumber : Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara: Pustaka Agung Harapan
http://akiliblogspotc.blogspot.com/2011/10/contoh-contoh-prosa.html
Puisi
Puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenal kehidupan
manusia, alam, dan Tuhan melalui media bahasa yang artistic/esthetic,
yang secara padu dan utuh dipadatkan kata – katanya.
Kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :
Kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :
1. Figura bahasa
2. Kata – kata yang bermakna ganda.
3. Kata – kata berjiwa.
4. Kata – kata yang sudah diberi nilai-nilai,rasa,dan asosiasi-asosiasi tertentu.
Alasan – alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan IBD adalah sbb :
3. Kata – kata berjiwa.
4. Kata – kata yang sudah diberi nilai-nilai,rasa,dan asosiasi-asosiasi tertentu.
Alasan – alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan IBD adalah sbb :
1. Hubungan puisi deengan pengalaman hidup manusia.
2. Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.
3. Puisi dan keinsyafan social.
2. Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.
3. Puisi dan keinsyafan social.
http://ulfamvn.blogspot.com/2012/10/3-konsepsi-ilmu-budaya-dasar.html
Bukanlah Seekor Burung
Aku bukanlah seekor burung
Dengan kedua sayapku
Aku bisa langsung melesat ke angkasa luas
Tanpa aku merasa takut akan terjatuh
Aku bukanlah seekor burung
Yang bisa terbang melintasi dunia
Sejauh yang aku inginkan
Kemanapun aku pergi
Aku bukanlah seekor burung
Yang bebas bertengger dimana saja
Dan pergi kapan saja
Sesuka hatiku
Comments
Post a Comment